Nasi Goreng 7-Eleven Jepang! Enak Ngga?
Satu kemasan nasi goreng mengandung 675 kcal. Tinggi banget... 👀 |
Nasi goreng. Indonesian-style fried rice. |
Lengkap dengan telur, ayam, dan sambal. Ada paprika dan bayam, juga. |
Satu kemasan nasi goreng mengandung 675 kcal. Tinggi banget... 👀 |
Nasi goreng. Indonesian-style fried rice. |
Lengkap dengan telur, ayam, dan sambal. Ada paprika dan bayam, juga. |
Aku cinta konbini.
Kayaknya setiap orang yang pernah ke Jepang pasti love deh sama konbini. 👀 Beberapa minggu lalu sempat viral, bahwa ada seorang jurnalis asal Kanada yang meliput olimpiade menuliskan ulasan trip-nya ke konbini yang berkali-kali dan mencoba makanan bermacam-macam. Ia terkesan sangat kagum dengan konbini.
Relate banget. 😗
Bisa dibilang dari 900 hari tinggal di Jepang, mungkin sudah lebih 3000 kali jajan di konbini. Bahkan sehari bisa lebih dari lima kali kan, apalagi kalau pas lagi pergi keluar. Ngga cuma jajan makanan atau minuman, atau roti, tapi kebutuhan kebersihan rumah, fotokopi, mencetak dokumen dan foto, kirim barang, semua di konbini. Sebegitu dekatnya konbini dengan kehidupan orang yang tinggal di Jepang deh.
Aku kerja di konbini sudah dua tahun dan tidak pernah bosan. Setiap hari pasti ada produk baru, entah itu roti, minuman botol, cemilan, bento, dan lain-lain. Meskipun ngeliatin doang ngga beli pun rasanya gembira, deh.
Tapi ada satu yang aku ngga suka dari konbini tempat aku bekerja... yaitu: bau!
Mungkin waktu aku datang ke Jepang untuk jalan-jalan, aku ngga perhatiin ini. Tapi setelah bekerja di konbini begitu lama, aku perhatikan beberapa konbini ada yang bau. Baunya disebabkan dari penggorengan yang ada di dalam toko. Setiap toko tentu saja ada sirkulasi udara, cuma mungkin tidak di-maintain dengan baik jadi baunya ngga hilang.
Tidak beruntungnya aku, karena aku bekerja di konbini yang cukup bau. Bahkan kalau beli jajanan di sana pun, bungkus plastiknya bau. 😢 Bau minyak... 😓 Aku cukup sensitif dengan bau-bauan jadi agak males kalau belanja di toko tempat aku bekerja. Tiap bekerja pun pulang-pulang dari kepala sampai kaki bau minyak. Kzl. Aku bekerja di dua konbini, yang satunya tidak ada penggorengan, jadi ngga bau.
Kok aku jadi curhat soal bau gorengan ya, padahal aku mau cerita soal produk gorengan 7-Eleven yang paling enak dari yang pernah aku coba sampai sekarang.
Konbini a.k.a minimarket di Jepang rata-rata menjual produk gorengan. Tidak semua, terlebih lagi konbini kecil yang misalnya ada di stasiun. Semacam versi express-nya gitu. Tapi di luar itu, rata-rata menjual gorengan. Aku sendiri jarang jajan gorengan di konbini karena sudah eneg makan gorengan di toko tempat aku bekerja. Jadi, kalau sudah lewat batas penjualan waktu, pekerja dibolehkan untuk makan gorengannya. Kalau tidak ya, dibuang.
Pagi ini seorang teman kerja (di toko yang tidak ada gorengan) memberitahu kalau di 7-Eleven ada jenis gorengan baru. Dia lupa namanya tapi dia bilang dari kentang, tapi dalamnya dia tidak yakin apa, tapi seperti rasa keju. Harganya cuma 100 yen (13000 rupiah) tapi enak banget. Teman kerjaku ini ibu-ibu yang kalau dia bilang enak, buat aku juga biasanya enak. Kaya sama palate-nya. Dessert 7-Eleven yang paling enak buat kita aja sama. Masih: eclair Pierre Herme yang caramel.
![]() |
Etalase gorengan di 7-Eleven |
![]() |
The famous jaga butter ring. |
![]() |
Jaga butter ring. |
Bos tempatku bekerja tuh suka banget pergi ke Starbucks. Kayak sesuka itu minum Starbucks -- yang menurut aku sih overrated dan mahal. Aku lebih suka makanannya Starbucks ketimbang minumannya. Di Indonesia sih suka beli iced chocolate-nya Starbucks tapi di sini ngga enak, beda banget rasanya! Kadang-kadang jajan Starbucks sih, kalau ada menu seasonal edition. *lemah
Minggu lalu, aku diajak pergi ke Starbucks. Katanya ia punya kupon gratis menu seasonal Starbucks terbaru, GO Peach Frappucino dan GO Pineapple Frappucino. Sebenarnya aku ngga tertarik minum itu tapi kupon gratisnya hanya khusus menu itu, ya sudah lah aku memesan GO Peach Frappucino. Bosku juga beli waffle dan donut.
Rasanya biasa saja. Bosku pun bertanya bagaimana pendapatku dengan minuman peach Starbucks ini. Ya aku jujur saja: biasa saja. 😂 Ya enak, cuma biasa aja lah. Aku dikatain sama bosku kalau komentarku pedas... kalau aku bilang enak kan boong ya. Donut-nya aku suka, alhamdulillah paling enggak ada yang bisa aku bilang enak ke bosku. Biar ngga dikatain kalau komentarku pedes mulu 😜
By the way, di tempat kerjaku bos dan beberapa temanku tahu kalau aku tuh cukup strict menilai makanan. Kebanyakan kalau makan produk di tempat kerja, kukomentarin biasa saja. 😂 Sampai-sampai kalau aku bilang enak, berarti mereka percaya kalau beneran enak. Padahal mah semua soal selera ya~
Kemudian kami mengobrol soal hadiah. Bosku bilang dia mau membelikan hadiah untukku sebagai hadiah terakhir karena aku mau berhenti kerja. Dia bertanya apa ada yang aku inginkan akhir-akhir ini. Yah, kalau ditanya begitu ya aku kepengennya emas, berlian, dan uang. Kalau barang tuh aku ngga suka karena menuh-menuhin rumah. Jadi ya aku bilang makanan saja. 😄 Makanan kan kalau dikonsumsi trus ngga menuh-menuhin rumah. *prinsip hidup*
Setelah nongkrong sebentar di Starbucks, kami pergi ke salah satu department store bernama BAL. Ini salah satu tempat favoritku di Kawaramachi, Kyoto, karena toiletnya bagus. 😎 Kalau lagi jalan-jalan di Kawaramachi, Kyoto, kalau kebelet, aku sarankan mampir ke BAL.
Di BAL ini ada Mujirushi a.k.a Muji. Katanya di Indonesia sudah bangkrut ya? Seingatku Muji di Indonesia tidak menjual produk makanan. Tapi di Muji Jepang, tersedia produk makanan seperti minuman botolan, kue, cookies, kare, dan makanan beku. Bahkan ada Cafe-nya juga, lho. Aku pernah makan sekali di Muji Cafe yang ada di BAL Kyoto. Biasa aja tapi rasanya. 😝 Biasa mulu. Ada juga restoran Muji yang all-you-can-eat, tapi di cabang lain di Osaka.
Sebelum ke Muji, kami ke toko bernama Today's Specials yang menjual pernak-pernik, kosmetik, alat masak, dan lain-lain. Aku suka sekali ke toko itu tapi ngga pernah tahu namanya sampai hari itu. Di sana bosku membelikanku eco bag untuk nanti dimasukkan makanan yang akan dia belikan di Muji. Aku terharu 😓
Setelah sampai Muji, kami langsung menuju ke bagian makanan. Bosku merekomendasikanku untuk mencoba naan instan-nya Muji. Ia menyuruhku untuk memilih kare, dan instead of kare yang paling top selling di Muji seperti butter chicken curry dan keema curry, aku memilih massaman curry.
Aku juga memilih beberapa cookies seperti Pistachio & Vanilla Cookies, Parmesan & Edam Cheese Sable, dan Orange & Chocolate Cookies. Bosku memilihkanku Apple Jam Sandwich Cookies karena menurutnya enak banget. Selain itu dia membelikanku Dried Sweet Potato dan Handmade Mango Lassi - yang tulisannya lagi hits di media sosial. Semua yang dibelikan bosku aku belum pernah mencoba semua.
![]() |
Hadiah dari bosku, makasih! |
Kemarin aku jalan kaki pergi kerja dan menemukan sebuah bendera Vietnam tertempel di bangunan lantai pertama gedung apartemen tak jauh di rumahku. Aku rasa, bendera itu baru ada hari itu karena sebelumnya tidak pernah lihat. Aku membatin kalau salah satu penyewa kamar di sana sangat nasionalis, sampai-sampai menempel bendera negara tercinta.
Saat aku pulang kerja, ternyata lantai satu di gedung apartemen itu merupakan toko bahan makanan Vietnam yang sepertinya baru saja buka. Ada beberapa karangan bunga pembukaan toko yang ada di depannya. Karena aku sangat tertarik dengan makanan yang belum pernah aku coba dan suka melihat-lihat toko, tanpa berpikir panjang aku langsung mencoba masuk.
Semua sangat menarik bagiku. 😓 Terutama bagian minuman, makanan ringan, dan instan karena hampir semua sama sekali tidak pernah mencoba. Aku juga senang karena dijual banyak bumbu dapur masakan Indonesia yang dipakai juga di masakan Vietnam, seperti lengkuas. Jadi tidak perlu beli lengkuas ke toko bahan makanan Indonesia yang lokasinya agak jauh. Oh iya, ngga ada tuh lengkuas di supermarket biasa di Kyoto, dalam bentuk bubuk pun ngga ada.
Salah satu produk yang menarik perhatianku adalah Cha Tra Mue, merek Thai tea paling terkenal di Thailand dan di dunia. Berarti orang Vietnam suka juga ya minum Cha Tra Mue. Aku mengenal merek ini saat dua tahun lalu mengunjungi Bangkok dan seorang teman memperkenalkan merek ini. Ternyata di Thailand banyak kios Cha Tra Mue, yang ternyata rasanya beda-beda tergantung yang bikin. 😂 Pernah beli enak banget, pernah beli kurang enak. Sebenarnya mungkin aku mencoba Cha Tra Mue sudah dari lama karena kebanyakan Thai tea yang dijual di Indonesia menggunakan merek ini, hanya saja ngga tahu mereknya.
Pas melihatnya, aku langsung kepengen beli. Karena toko bahan makanan Vietnamnya masih baru, tidak ada harga yang tertera di bagian rak Cha Tra Mue. Penjaga tokonya pun kebingungan dan harus bertanya ke salah satu anggota keluarganya. Di toko itu, harga Cha Tra Mue 400 gram adalah 800 yen atau sekitar 110 ribu rupiah. Sayangnya, tokonya hanya menerima uang tunai saja, kalau tidak pasti aku sudah belanja yang lain. 😅 Hmmm... untung kali ya, kalo bisa pake kartu, yang ada aku boros. 😎
![]() |
Ada yang suka Thai tea ini? |
Suatu hari, beberapa bulan lalu, aku melihat feed di Tiktok tentang sebuah tempat bernama La Collina yang letaknya ada di Omihachiman, Prefektur Shiga, prefektur tetangga tempat aku tinggal, Kyoto. Sejak saat itu, aku berniat untuk pergi ke sana... meski tak kunjung pergi juga karena akhir-akhir ini malas pergi jalan-jalan kecuali ke mal. Sekarang pun musim panas, makin malas pergi keluar karena bayangkan saja tengah hari bisa mencapai suhu 36 derajat.
Tapi akhirnya Sabtu minggu lalu (24/7), aku pergi ke sana juga. Sebenarnya aku cukup malas-malasan sih, soalnya bakal panas banget, tapi karena ada teman, aku jadi agak semangat untuk pergi. Temanku ini tidak pernah jalan-jalan setelah setengah tahun lebih tinggal di Kyoto, ke Osaka pun yang sangat dekat pun tidak pernah. Awalnya aku menyarankan untuk kami pergi ke Osaka saja, karena banyak tempat perbelanjaan jadi ngga terlalu perlu panas-panasan. Tapi aku sempat menyebut soal La Collina dan kota Omihachiman, dan ia pun mencarinya di Google... dan lebih tertarik untuk pergi ke Omihachiman.
Ternyata pergi ke La Collina tak sesulit yang kubayangkan. Kami naik kereta JR dari Stasiun Kyoto dan turun di Stasiun Omihachiman. Perjalanan ditempuh dengan waktu sekitar 35 menit. Kemudian untuk pergi ke La Collina, kami naik bus kota jurusan Chomeiji dari halte nomor enam. Naik bus cuma delapan menit! Ternyata dekat, pasti re-visit sih! Soalnya Omihachiman ini kota kecil penuh dengan sejarah dan belum sempat pergi ke area Azuchi Castle.
![]() |
Gerbang La Collina dan jalan untuk pejalan kaki. |
![]() |
Tampak depan bangunan utama (main shop) La Collina. |
Delapan tahun lalu bulan Mei adalah saat pertama kalinya aku datang ke Jepang. Sebagai orang yang kurang piknik, tentu saja terlalu banyak hal yang membuatku tercengang. Kalau aku sebutkan mungkin tidak ada habisnya: Jepang yang bersih, ketepatan waktu, barang-barang di Daiso yang hanya sepuluh ribu, vending machine, washlet, susahnya mencari tempat sampah, masih banyak lainnya.
Tapi, setelah aku ingat-ingat bukan hal-hal yang kusebutkan tadi yang membuatku terkejut. Maksudku, tanpa pernah ke Jepang, kita sudah tahu kalau Jepang terkenal dengan kebersihannya atau teknologi etc. Yang bikin aku cukup terkejut di Jepang adalah: teh botol dalam kemasan tidak manis sama sekali.
Aku yang dibesarkan dengan Teh Botol dan Teh Kotak sangat syok dengan keberadaan 'teh botol' Jepang yang tawar. Di Indonesia juga baru belakangan kan ada teh dalam kemasan yang less sugar dan tawar. Aku ingat banget pertama kalinya aku membeli teh dalam botol di Jepang adalah di vending machine di salah satu stasiun di Tokyo.
Bukannya aku tidak tahu konsep teh tawar. Di keluargaku minum teh di rumah itu wajib, seringnya manis tapi biasanya kalau sudah agak tua, atau ingin mengurangi gula, biasanya minum teh tawar. Saat itu pun aku juga sudah beberapa kali makan di Sushi Tei yang menyediakan ocha tawar. Tapi entah kenapa, sampai Jepang kaget waktu minum teh dalam kemasannya tawar.
![]() |
Teh dalam kemasan botol. Itu sederet tawar semua. Yang manis hanya yang di bawah kaleng kopi sebelah kiri. |
![]() |
Sup tomat India. |
![]() |
Silakan berlangganan via e-mail.
Snack Queen