Kalau datang ke Jepang sebagai turis, mencari makanan halal menurutku susah-susah gampang. Kalau cari di Google pasti ketemu, tapi pilihannya tidak banyak dan kebanyakan makanan India, Persia, atau Turki. Kalau agak loose sedikit, asal tidak pakai babi sih banyak. Tapi ya, daging yang digunakan tidak bersertifikasi. Atau, kalau tidak pakai daging pun juga pilihan banyak tapi kemungkinan besar mengunakan bumbu dapur yang mengandung alkohol.
Bahkan shoyu atau kecap asin di sini tuh mengandung alkohol, lho. Belum mirin, cooking sake, atau bahan lain yang digunakan. Mau makan sushi yang kelihatannya hanya ikan dan nasi pun juga tidak halal.
Sebagai kota wisata, Kyoto punya banyak warung dan restoran yang menggunakan bahan halal dan juga bersertifikat halal. Ada restoran yang bisa kita temukan di jalan atau gang-gang dekat tempat wisata atau ada beberapa hotel dan restoran yang menyediakan masakan halal. Ada juga yang harus book in advance.
Sebelum pandemi, pilihan makanan halal lebih banyak. Aku ingat ada warung ramen bernama Naritaya dan warung kare Curry Club Ruu Ninenzaka di pusat kota Kyoto yang bersertifikat halal. Tapi sekarang dua warung itu sudah tutup. Mungkin tidak kuat buka karena memang hanya mengandalkan customer muslim yang kebanyakan berasal dari Indonesia dan Malaysia.
Ada warung ramen Ayam Ya, tapi jam bukanya tidak reguler dan banyak libur.
Salah satu opsi tempat makan halal yang masih buka sampai sekarang adalah Mezopotamia. Ya bukan makanan Jepang sih, tapi setidaknya bisa menjadi opsi teman-teman yang mencari makanan halal saat jalan-jalan di Kyoto.
Mezopotamia merupakan toko kebab ayam halal Turki yang letaknya di Teramachi Shopping Street di Kawaramachi, Kyoto. Di Mezopotamia menjual kebab dengan wrap atau pun kebab dengan nasi. Ada juga es krim Turki dan asesoris seperti gelang dan kalung yang langsung didatangkan dari negara asalnya.
Tampilan depan Mezopotamia. |
Penjaga tokonya sangat ramah bahkan terlalu ramah sampai-sampai kunjungan pertama bisa bikin kamu berteman dengannya. 😂 Orangnya tukang ngobrol. Kalau ada orang lewat, dia langsung menunjuk ke lantai, "Ada uang jatuh." Supaya orangnya nengok dan si penjaga toko ini bilang, "Ih ketahuan. Sukanya uang yaaa."
Aku cuma mengelus dada. Basi banget bercandaannya. 😂
Harga kebab di Mezopotamia adalah 500 yen, sedangkan dengan nasi harganya 800 yen.
Hari Sabtu lalu (27/3), aku pergi ke sana dan makan kebab dengan nasi.
Nasi kebab dengan selada, acar, bawang bombay, dan saus. |
Sebenarnya ngga kebab mood, cuma temanku lapar. 👀 Dan lagi pengen makan kebab katanya.
Rasanya lumayan. Tapi yang bikin enak, atmosfernya sih. Aku jarang-jarang makan di situ, bulan lalu makan sih. Sebelumnya lagi tahun lalu bulan September. Tapi somehow kalau duduk di situ pasti ada yang diajak atau mengajak ngobrol.
Jadi di depan toko disediakan tiga kursi dan selalunya aku mengobrol dengan orang lain yang duduk di kursi. Pernah mengobrol dengan kakek-kakek yang istrinya orang Filipina, ada mas-mas yang kerja di toko baju sebelah, dan pernah juga dengan mbak-mbak Indonesia yang lagi sekolah di Kyoto.
Foto tahun lalu. |