Saat masih tinggal di Indonesia, perasaan makan roti hanya pakai butter tuh, meski hanya gitu doang, tapi kok enak ya. Ngga jarang juga makan di luar trus disuguhi roti dengan butter Lurpak atau Anchor kemasan kecil, rasanya sederhana tapi wow. Apa-apa pakai butter tuh kok enak ya. Sayangnya, kemewahan sederhana itu sangat susah dirasakan di Jepang. Setidaknya menurutku.
Beberapa kali pergi jalan-jalan ke Jepang, kesan yang aku punya adalah: di Jepang tidak ada yang tidak enak. Semuanya enak. Bahkan meski ada yang bukan yang enak sekali, setidaknya tidak ada yang aku tidak doyan di Jepang. Sampai aku tinggal di Jepang, dan aku merasa produk dairy di Jepang tidak terlalu enak. Keju biasa saja, susu merek mainstream juga biasa saja, malah susu lokal dari daerah tertentu yang cenderung lebih enak. Tapi butter, tidak ada yang aku suka, bahkan sampai sekarang belum menemukan yang enak.
Di Jepang, butter itu tidak murah. Kadang-kadang kapok dan harus irit, jadi belinya margarin. Yang tidak secreamy butter tapi sudah jelas rasanya. Cuma kadang-kadang kangen makan roti atau goreng telur pakai butter kan ya. Butter di Jepang itu rasanya aneh, cenderung ke wangi yang wanginya semacam kimia, ngga kaya harumnya butter-butter dari negara lain. Sempat aku berpikir, mungkin aku harus beli butter yang mahal sekalian kali ya, mungkin lebih enak. Aku membeli butter produksi Marin Food dengan harga hampir 100 ribu rupiah, rasanya pun sama aja. Tidak enak. 😓
Butter impor dari luar negeri pun tidak semudah itu ditemukan di supermarket terdekat. Kalau di Indonesia, kayaknya mudah menemukan butter merek Anchor atau Elle and Vire di supermarket dekat rumah. Suatu hari supermarket di Aeon Mall menjual butter buatan Prancis, aku langsung membeli dan memang rasanya beda ya sama butter Jepang.
Aku iseng mencari di Google, apakah ada juga orang Jepang yang menganggap produk butter di Jepang tidak enak. Ternyata banyak ya. 😂 Ada orang menulis kalau ia habis membeli butter buatan Marin Food dan menurutnya tidak enak. Ada artikel lain juga yang menyebutkan kalau produk dairy di Jepang tidak enak. Ternyata memang proses produksi butter di Jepang berbeda dengan negara lain yang menyebabkan rasanya berbeda.
Ternyata lidahku ngga error ya. 👀
Pantas saja, Jepang yang selalu bangga dengan produksi lokal, 'terkesan' lebih bangga kalau menggunakan butter buatan luar negeri pada produknya. Misalnya, seperti roti an butter yang aku beli beberapa waktu lalu, jelas-jelas dituliskan bersama dengan judul produk pada kemasan 'butter buatan Eropa 100%', soalnya butter buatan Jepang emang ngga enak sih. 👀
Tertulis '100% butter Eropa'. |
Di Jepang, daerah yang terkenal sebagai penghasil susu adalah Hokkaido. Jadi banyak tuh produk susu, butter, atau keju dari Hokkaido. Itu pun aku sudah tidak mau 'tertipu' lagi. 😂
Baru aja kemarin beli pie sheet karena kepengen bikin pie ceri ceritanya. Akhirnya bikin chicken mushroom soup di atasnya dikasih pie biar macam-macam zuppa soup di acara kawinan, sih. Tulisan di kemasannya juga 'mengandung krim Hokkaido' dan mengandung margarin yang mengandung butter, tapi aku ngga ekspek macam-macam, karena paling rasa yang aku kurang suka dari butter Jepang tidak terlalu berasa lah ya.
Pie sheet yang aku beli kemarin. |
Ternyata rasa butter Jepangnya strong banget. 😢 Tetap kumakan sih cuma aku terganggu sama rasa dari butter Jepang yang sedikit aneh menurutku. Ngga repeat deh, beli pie sheet lain aja.
Sayang ga ada butter jepang di sini. Adanya margarin. Jadi penasaran se-gaenak apa hahahhaha
ReplyDeleteHahaha, rasanya tuh aneh gimana gitu. Kalau margarin ya biasa aja sih.
Delete