Seperti yang aku tulis dalam postinganku Kamu Teh Tim Kotak atau Teh Botol?, aku tuh love banget sama Teh Botol. Sampai-sampai terlalu adiktif, minum tiap hari dan lebih dari satu kotak, sampai mamaku yang biasanya tidak mengurusiku, memarahiku dan menyuruhku maksimal minum hanya satu kotak sehari.
Di sini, cari teh botol cukup susah karena tahu tempatnya tapi semua jauh dari rumah. Tadinya, paling dekat yang aku tahu di Osaka. Di toko grocery halal di Kobe juga jual. Kalau di toko grocery delivery Indonesia langgananku tidak ada. Hanya ada Teh Botol dan aku ngga suka. 😢
Suatu hari, aku pergi ke Kyoto Islamic Culture Center atau yang lebih biasa dikenal dengan KMA atau Kyoto Muslim Association. Di sana terdapat tempat shalat, yang aku belum pernah ke sana sih, dan di lantai dasarnya terdapat toko yang menjual grocery halal. KMA menjual daging beku, nugget, beras, dan bahan makanan yang halal. Banyak produk yang dijual berasal dari Indonesia, India, Pakistan, dan lain-lain. Bahkan di sana juga menjual masakan Indonesia seperti bebek cabe ijo, bakso, sambal goreng, dan lain-lain dalam bentuk beku.
Tapi aku tidak peduli itu semua (peduli deng), karena aku menemukan Teh Botol tercinta di KMA. ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
 |
| Teh Botol terakhir dan sudah habis. |
Selama tinggal di Kyoto, kayaknya hanya 4-5 kali pergi ke sana, dan yang tidak pernah terlewatkan adalah Teh Botol. Terakhir ke sana, beli tempe satu, Teh Botol-nya tiga. 👀
Buat orang Indonesia yang tinggal di Kyoto dan concern dengan makanan halal, KMA merupakan salah satu opsi buat membeli bahan makanan. Kalaupun tinggal agak pinggiran dan jauh buat ke KMA atau malas gotong-gotong barang kalau belinya banyak, KMA menyediakan layanan delivery. Untuk pembelian di atas 5000 yen tidak dikenakan biaya delivery, tapi di bawah itu dikenakan biaya 500 yen. Selain itu kalau beli di atas 5000 yen dapat kupon 300 yen.
Kalau gabung di grup PPI Kyoto-Nara-Shiga, biasanya Mas M (boleh sebut nama ngga ya 👀) yang kerja di sana sering mengiklankan toko halal KMA dan mengirim list produk.
Uniknya di toko halal KMA, pembeli menghitung sendiri berapa habisnya belanjaannya dengan kalkulator yang disediakan di meja. Setelah menghitung, menyebutkan total kepada pegawai di sana, dan membayar. Kayak kesadaran sendiri harus jujur gitu. Yang aku ingin tahu, ada ngga ya pembeli yang 'nambahin' uangnya?
Yang bekerja di sana juga ramah-ramah. Seperti Mas M yang berasal dari Grobogan, terlihat sekali orangnya sangat grapyak. Terakhir kali ke sana, yang menjaga seorang yang berasal dari India-Pakistan, orangnya juga ramah banget dan bercerita banyak tentang pengalamannya.
Gitu aja deh.
Ini tampak depannya. Aku ambil dari Google Street.
 |
Kyoto Islamic Culture Center (KMA)
Lucu celengannya :D
ReplyDeleteCuma 100 yen.
Delete